Selasa, 11 November 2014

Pembangkit Listrik Tenaga Angin Akan Dibangun Di Yogyakarta.

Berikut kutipan dari harian jogja
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul Tri Saktiyana menyatakan, pelaksanaan proyek itu kini terus mengalami kemajuan. Setelah sebelumnya dilakukan pengukuran lokasi dan pemasangan patok, pihak Bandara Surabaya yang mengatur lalu lintas udara, menurut dia, juga sudah memastikan, keberadaan kincir angin itu tidak akan mengganggu lalu lintas udara di Jogja.
“Kami baru saja berkoordinasi, kincir itu aman dari lalu lintas udara, selama tidak ada perubahan posisi bandara baru di Kulonprogo saat ini,” terang Tri Saktiyana, baru-baru ini.
Investor PLTB yaitu UPC Jogja Bayu dan Pemkab Bantul menjadwalkan ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan kincir tersebut September mendatang. Menurut dia, tidak butuh waktu lama untuk membangun kincir tersebut, sehingga pada tahun depan ditargetkan kincir itu sudah beroperasi.
Ada sekitar 20-25 titik kincir yang akan dibangun dan berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai. Kincir berdiameter 30 meter itu diyakini tidak akan hancur diterjang abrasi laut selatan yang sering terjadi beberapa tahun terakhir. “Desainnya sudah diperkirakan tahan terhadap abrasi, bahkan di luar negeri, kincir seperti itu di bibir pantai di laut juga ada yang banyak anginnya,” jelasnya.
Energi listrik yang dihasilkan dari kincir akan dikelola Perusahaan Listrik Negara (PLN). Alhasil, harga listrik yang dijual ke konsumen mengikuti harga yang ditetapkan PLN.
Tri Saktiyana menambahkan, bila PLTB ini jadi beroperasi pada 2015, maka Kabupaten Bantul merupakan daerah pertama di Indonesia yang menggunakan energi terbarukan dari kincir angin. Sebenarnya, kata dia, ada pembangkit listrik serupa di Bali namun kapasitasnya kecil tidak seperti yang dibangun di Bantul.
PLTB itu tidak hanya mampu menyuplai listrik untuk konsumen rumah tangga namun juga industri seperti tambang pasir besi dan Bandara Kulonprogo nantinya.
Proyek itu lanjutnya sesuai program pemerintah nasional yaitu menaikkan kuota energi terbarukan menjadi 15% dari posisi saat ini hanya 6% untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
Selain pembangunan di daerah bantul juga santer terdengar sejak beberapa tahun lalu, serta kabar dari teman yang bekerja di Pemda Kulon progo bahwa Di Kulon Progo juga akan dibangun pembangkit tenaga angin. Semoga proyek semacam ini mendapat dukungan masyarakat.
Apabila pembangunan semacam ini bisa di integrasikan dengan pembangunan bandara dan pelabuhan bisa jadi Kulon Progo nantinya akan mempunyai bandara dan pelabuhan yang sustainabel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan

loading...

Memasak Beras Menjadi Nasi atau Lontong di Alam Bebas

foto: nationalgeographic.co.id Sumber energi selalu kita butuhkan, apalagi saat kita berpetualang di alam bebas. Kebanyakan dari kita se...

Popular Posts