Minggu, 25 Januari 2015

Kebun Teh Gunung Pelas Samigaluh

Dulu banyak yang gak percaya kalau di Yogyakarta ada kebun teh, Kini kebun teh jadi ramai. Sempat kaget dulu kebun teh yang sepi dan sering dipakai untuk mojok (pacaran sembunyi-sembunyi) kini ramai. Dulu belum ada perkiran sekarang parkirannya juga penuh.

Kebun teh yang paling populer itu Kebun Teh Nglinggo. Dulu waktu pertama kali kesasar ke kebun teh ketemunya juga sama Kebun Teh Nglinggo ini. Namun Kebun Teh di Samigaluh ada di beberapa lokasi. Lokasi yang lain adalah Kebun Teh Gunung Pelas. Kebun teh ini letaknya berdampingan dengan Kebun Teh Nglinggo hanya berbeda dusun.

Keunikan Kebun teh ini adalah adanya Bukit dengan corak hitam dan putih.

Rute untuk sampai ke Kebun Teh Gunung Pelas sama dengan rute ke Kebun Teh Nglinggo. Dari Dekso ke barat terus sampai ke Pasar Plono terus ke utara. Sebelum masuk ke Desa Wisata Nglinggo ambil ke arah kanan ke Arah Agrowisata Tritis

Selasa, 20 Januari 2015

Blusukan Sampai Watu Amben

Kuliah tinggal sebentar lagi, eh sama kaprodi ditugasin ke Negeri di pucuk Pegunungan Meoreh. Singkat cerita prodi sedang dalam proses akreditasi salah satu syaratnya adalah penelusuran alumni. Mahasiswa yang tinggal revisi atau menunggu yudisium diutus untuk mencari alumni di seluruh DIY. Apesnya sebagai satu-satunya warga Kulon Progo ditugasi mencari alumni di SMK Negeri Samigaluh yang lokasinya di dekat Pasar Plono (ingat orang gunung kalau bilang dekat itu masih jauh). Ada dua form yang harus diisi form alumni sama penilaian atasan. Sampai di Sekolah langsung bertemu Kepala Sekolah, Nah menurut beliau SMK N Samigaluh sudah mengembalikan form tersebut saat ada seminar di Fakultas Teknik UNY. Apes jauh-jauh 36 km dengan medan yang sulit hasilnya nihil. Apesnya lagi guru yang alumni tersebut juga ttidak berangkat.

Daripada sia-sia kepikiran untuk main ke Kebun Teh Nglinggo yang paling cuma 1 - 2 km dari sekolah. Belum sampai kebun teh nemu tulisan kecil "Lokasi Wisata Watu Amben" baru kali ini dengan objek wisata Watu Amben. Sebelum masuk desa wisata Nglinggo langsung ambil kanan ke Arah Agrowisata Tritis. Objek ini berada di belakang rumah warga dan ternyata pemandangannya lumayan.
Objek ini baru dibangun oleh warga namun karena keterbatasan tenaga dan dana pembangunannya di cicil sedikit demi sedikit.
Karena ada acara Sosialisasi UU Desa jadi gak bisa berlama-lama langsung cus ke Gunung di sebelah objek wisata ini. Salah jalan dan sempat terjatuh karena terpelest lumpur ;/
Kalau main ke Kebun Teh Nglinggo sempatkanlah mampir ke Agrowisata Tritis keindahannya gak kalah sama Nglinggo lokasinya pun tidaklah jauh lha wong cuma beresebelahan.


Sabtu, 17 Januari 2015

Mandi di Curug Kedung Pedut


Masih satu desa dengan Curug Grojogan Sewu, Curug Setawing dan Curug Kembang Soka yaitu di Desa Jatimulyo Kecamatan Girimulyo ada sebuah curug yang lumayan untuk mandi. Curug ini tidak jauh dari Curug kembang soka.
Rute paling gampang adalah dari Goa Kiskendo ke barat arah ke Waduk Sermo, Sampai di Gunung Kelir ada pertigaan ke arah SD Sokomoyo terus ikuti jalan sampai menemukan Masjid Al Amin. Nah di dekat masjid itulah lokasi parkirnya. Lalu perjalanan dilanjutkan jalan kaki dengan rute yang lumayan dengan jarak sekitar 300 meter.
Curug ini sudah di bangun oleh warga beberapa titik di bendung dan dibuatkan jembatan. Kalau ke Curug ini jangan melewatkan untuk manci karena pas banget untuk mandi.
Walaupun sudah dibangun semoga tetap terawat dan bisa dipakai untuk mandi. Mungkin Bidadari dari kayangan juga ikut mandi di Curug ini.

Kamis, 15 Januari 2015

Curug Setawing kini sudah tidak perawan


Minggu lalu di ajak teman main, katanya mau ke curug yang baru. Ternyata ke Curug Setawing. Dulu waktu pertama kali ke sini benar-benar terpesona dengan curug ini. Namun sampai di parkiran benar-benar terkejut ternyata parkirannya ramai sekali.

Tempat parkir itu hampir penuh, kalau dihitung dari jumlah motornya pasti yang ada di curug lebih dari 20 orang. Berbeda jauh dari waktu pertama kali ke sini, dulu benar-benar masih sepi.

Setelah berjalan beberapa puluh meter sampailah dilokasi dan kembali terkejut. Ada tenda biru bukan tenda orang nikahan tetapi tenda terpal yang entah untuk apa yang jelas malah mengganggu pemandangan yang biasanya alami.

Lebih parahnya lagi tanaman yang ada di sekitar curug juga dibabat habis. Mungkin mereka bermaksud membuat lokasi itu seperti taman namun kebanyakan orang mencari wisata alam justru mencari sisi alaminya. Mungkin warga sekitar malah memperkosa curug tersebut.

Semoga lokasi tersebut kembali alami, walau sudah tidak perawan lagi semoga tidak menjadi objek murahan yang dikelola asal-asalan

Sabtu, 03 Januari 2015

Malam Tahun Baru di Desa Wisata Talunombo


Kembali lagi ke objek wisata Talunombo setelah dulu survei lokasi akhirnya tanggal 31 Desember setelah Isya langsung otw ke lokasi naik sepeda motor. Jarak dari wates tak terlalu jauh hanya sekitar 20 menit perjalanan. Walau ada yang kececer karena kesasar.

Sempat kaget karena ternyata temennya si anu rumahnya dekat dengan lokasi bahkan katanya juga ada sambutannya. Sampai lokasi disambut dengan ramah oleh warga, langsung diarahkan ke tempat parkir. Di sana muda-mudinya ternyata juga berencana merayakan pergantian tahun dengan organ tunggal.

Saat di pendopo disambut ramah tamah oleh Tokoh di sana. Lalu diperkenalkan lokasi tersebut. Objel wisata Talunombo adalah salah satu dari banyak Sultan Ground (SG) di daerah Kulon Progo. Luas area teresebut 2 hektar dengan peruntukan untuk tanaman sayuran. Warga sekitar berencana membangun objek tersebut sebagai kebun buah untuk bumi perkemahan seperti Mangunan. Pengelola juga mengingatkan kalau lokasi tersebut masih banyak terdapat hewan liar seperti kidang (rusa), Kera, Ular dan sebagainya. Lokasi objek wisata Talunombo juga ada sebuah cagar budaya yang aktanya petilasan Damar Wulan.

Warga sekitar berharap kedepannya objek ini semakin dikenal dan ramai. Mereka berharap jika ada yang berencana akan melakukan kegiatan seperti makrab bisa memilih tempat tersebut. Fasilitas yang ada di Objek ini sebernarnya cukup lengkap. Air, kamar mandi, pendopo bahkan wifi sudah tersedia. yang kurang hanya tempat untuk menginap atau pondokan.. Setelah berbincang-bincang ternyata warga masih was-was kalau membangun tempat untuk menginap, mereka takut akan digunakan untuk tempat maksiat.

Di lokasi ini dari beberpa puncaknya kita bisa melihat Kota Jogja, Wates, Garis Pantai dari Parangtritis sampai Congot, serta pegunungan Sewu Gunung Kidul. Saat malam tahun baru pesta kembang api di Jogja hanya terlihat seperti gemerlip cahaya kecil karena lokasinya cukup jauh.

iklan

loading...

Memasak Beras Menjadi Nasi atau Lontong di Alam Bebas

foto: nationalgeographic.co.id Sumber energi selalu kita butuhkan, apalagi saat kita berpetualang di alam bebas. Kebanyakan dari kita se...

Popular Posts