Senin, 31 Oktober 2011

Belajar Dari Engineering Agar Tidak Korupsi


Engineering atau dalam bahasa Indonesia teknik adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan penerapan ilmu pengetahuan. Ada yang mengartikan engineering adalah suatu seni yang berhubungan langsung dengan matematika dan sains
Banyak orang yang beranggapan teknik adalah kegiatan bengkel yang kasar dan kotor, padahal teknik itu indah dan bermanfaat karea itu adalah sebuah seni dari penerapan sains. Semua alat yang dipakai itu semuanya adalah hasil dari disiplin ilmu keteknikan, mulai dari sekedar pensil sampai smartphone kalian adalah karya orang teknik.
Di dalam teknik kami mengenal beberapa standar misalnya ISO dan SNI. Standar itu dibuat agar kita bisa membuat sesuatu yang berkualitas, efisien dan aman. Semuanya akan kacau bila kita tidak memperhatikan standar itu.
Disini saya mengaitkan hal tersebut dengan korupsi karena ada kesamaan yaitu jika kita tidak patuh dengan standar atau korupsi semuanya jadi kacau dan bahkan berbahaya.
Di teknik kita mengenal standar sebagai suatu batasan yang boleh diambil sebagai toleransi bukan sebagai sesuatu yang dipakai untuk mengambil keuntungan. Kalau orang korupsi kan sok toleran tapi untuk kepentingan diri sendiri.
Kalau di teknik kita mengusahakan sesuatu berjalan secara efisien untuk mendapakan keuntungan tetapi kebanyakan kita berusaha agar boros (mark up) agar memperoleh keuntungan. Barang seharga x ditulis x+100y.
Coba deh bayangin kalau orang berpikir efisien ala orang teknik. X ya x, y ya y, semua pasti dan berstandar gak perlu x+100y atau y-100x. karena kita tau setiap kecurangan yang kita masukan ke sistem itu akan mengacaukan sistem itu.
Kecurangan di dalam suatu sistem itu bagai kanker kalau dibiarkan lama-kelamaan akan menyebar dan membunuh kita. Dan kalau kita biarkan bahan penyebab kanker semisal rokok kita biarkan masuk ya pasti lama kelamaan akan jadi kanker terus menyebar dan yah tau sendiri lah apa hasilnya.
Jadi budayakan bekerja efisien sesuai standar gak cuma standar buatan manusia tetapi standar pasti yang telah dibuat oleh Tuhan. Karena jika kita berjalan sesuai dengan standar maka kemudahan dan keuntungan itu adalah hal pasti yang akan kita dapatkan. Memang hal yang sulit pasti menghasilkan sesuatu yang luar biasa tetapi kita juga harus ingat kalau mempersulit diri sendiri gak ada gunanya. Gak perlu korupsi gak perlu menyusahkan diri cukup berusaha efisien.

Jumat, 28 Oktober 2011

Banggalah pada dirimu


Liat dirimu entah kamu gendut, kurus, pendek, jangkung, item, putih, albino, atau laianya. Terkadang orang lain tak peduli seperti apa kita. Namun kadang kita berlebihan melihat seperti apa diri kita, ingin seperti dia, ingin lebih tinggi, ingin lebih kurus, ingin lebih putih, samapai kita kadang zalim terhadap diri sendiri.
Yang rambutnya kriting dilurusin, yang gemuk diet ekstra, yang item pakai pemutih, yang giginya gak rata dipagerin, bahkan yang gak puas sampai operasi plastik. Apakah itu cukup?
Jelas tidak. Tak aka nada kecukupan jika kita tidak mencukupkan diri. Coba liahat mereka ada yang karang tinggi tapi juga bias sukses, ada yang kulitnya hitam malah jadi wanita dengan penghasilan tertinggi di dunia, ada yang kurus juga bias sukses.
Itu semua karena mereka menghargai diri mereka sendiri. Gausah jauh-jauh temanku si Budi Widodo atau sering dipanggil Budenx pasti banyak yang kenal, coba yang kenal cek apa yang buat kalian cepat hafal pasti karena ia gendut. Begitulah ia mendapat keuntungan tersendiri ia jadi lebih cepat dihafal orang.
Coba kalau dia punya fisik yang biasa aja pasti sulit dihafal orang. Ada lagi adeku si Fitri rambutnya yang kriting bikin orang cepet hafal, baru aja ketemu Mas Agus (penjual Roti bakar depan Stasiun Wates), Mas Agus langsung hafal, padahal lihat pertama kali cuma dijalan. Jadi semua orang tu harus mecukupkan diri dengan fisiknya karena setiap karunia Tuhan pasti ada tujuan baiknya.
Gausah pakai yang aneh-aneh. Tak ada yang namanya aneh atau freak yang ada hanya berbeda atau unik.

Minggu, 16 Oktober 2011

Orang tak ingin dobohongi, tetapi mereka tak ingin tahu kebenaran


Pada tahukan kalau tanggal lahir di FBku sering kuganti-ganti, sebernarnya itu cuma sekedar ingin meneliti bagamana pola pikir dalam memahami kebohogan yang berulang-ulang.
Awalnya banyak yang tak tahu, dan akhirnya aku tertawa sendiri karena telah mengganggu orang. Bulan selanjutnya lagi kuganti tanggal lahirku sudah banyak yang tahu kalau itu bohong. Kulakukan berkali-kali hingga banyak sekali orang yang tahu semua hanya ulahku.
Dari fakta yang ada semuanya tak mau dibohongi. Itu memang sifat dasar manusia yaitu tak ingin dibohongi. Sebenarnya setiap membuat ulah pasti kutulis apa yang sebenarnya yaitu tanggal lahir itu adalah hari penting dalam sejarah dan juga kuberi tahu bahwa ultahku bulan Oktober. Walau sudah diberi tahu fakta yang sebenarnya ada beberapa orang yang mungkin ingin terlihat keren dan tak ingin terlihat seperti orang yang dibohongi, ada yang menulis “selamat ya, korbanya banyak sekali” “setahun ultah kok berkali-kali” “ini meragukan ultah beneran atau tidak” dan pasti banyak yang memilih diam agar tak terlihat bodoh.
Apakah alasan orang tak ingin dibohongi? Apakah mereka hanya tak ingin terlihat bodoh? Atau mereka memang bodoh?
Pernahkan melihat film The Prestige yang menceritakan tentang bagaimana ilusi atau kebohongan itu dibuat untuk menghibur, bagaimana sesungguhnya orang yang ingin tahu tapi tak pernah menemukan jawaban, karena mereka sebenarnya tidak mencari, mereka hanya ingin dibodohi. Bagaimana sebuah pengorbanan untuk sebuah kebohongan.
Aku tahu pasti pada mengira aku hanya orang aneh, tapi ini sedikit pengorbanan untuk belajar, untuk memahami bagaimana orang yang dibohongi, bagaimana resiko dari semua kebohongan itu.

iklan

loading...

Memasak Beras Menjadi Nasi atau Lontong di Alam Bebas

foto: nationalgeographic.co.id Sumber energi selalu kita butuhkan, apalagi saat kita berpetualang di alam bebas. Kebanyakan dari kita se...

Popular Posts