foto: nationalgeographic.co.id
Sumber energi selalu kita butuhkan, apalagi saat kita berpetualang di alam bebas. Kebanyakan dari kita sering menyepelekan kebutuhan energi saat berpetualang terutama saat mendaki gunung. Kita sering hanya bermodalkan mie instan, padahal itu tidak cukup. Kita butuh sumber energi lain alternatifnya adalah umbi-umbian seperti kentang, ubi, talas dan juga beras. Untuk memasak umbi-umbian jelas sangat mudah direbus atau dibakar sudah pasti matang, kalau terpaksa juga bisa dimakan mentah. Sedangkan beras tidak mudah bahkan salah satu kesulita memasak beras menjadi pepatah popular “nasi sudah menjadi bubur”Sebelum berpetualang ada baiknya kita mempersiapkan semuanya, terutama beras yang menjadi sumber energi kita. Beras yang akan kita gunakan harus dipastikan bersih. Kita bisa mencuci beras tersebut kemudian kita jemur hingga kering. Harus kering karena apabila perjalanan berhari-hari, beras yang basah bisa beresiko jamur atau busuk. Beras yang bersih ini memudahkan kita saat mengolah di lapangan dan satu hal yang terpenting adalah kita tidak lagi membutuhkan air untuk mencuci beras tersebut.
Ada du acara untuk memasak beras yang pertama dimasak biasa menjadi nasi dan yang kedua dibungkus menjadi sejenis lontong atau ketupat. Kedua cara ini mempunyai keuntungan tersendiri. Kalau menjadi nasi proses lebih lama dan ribet, kalau salah bisa jadi keras atau malah jadi bubut. Sedangkan kalau jadi lontong pasti lebih berhasil hanya saja kita selalu merasa kurang kalau belum makan nasi.
Memasak nasi:
1. Ambil beras secukupnya, jangan terlalu banyak sesuaikan dengan wadah, kalau menggunakan nesting TNI yang berbentuk persegi panjang isi sampai batas lekukan yang di bawah.
2. Masukkan air, ingat cara penggunaan ruas jari. Tinggi beras sama dengan tinggi airnya.
3. Masak dengan api sedang tunggu sampai mendidih.
4. Setelah mendidih aduk sedikit saja, jangan terlalu diaduk-aduk karena bisa jadi bubur.
5. Setelah diaduk kecilkan api, kemudian tutup.
6. Tunggu sekitar 15 menit hingga nasi matang, waktu ini tidak tentu karena faktor cuaca dan ketinggian sangat mempengaruhi.
7. Selagi menunggu nasi matang ada baiknya kita mempersiapkan lauk pauk.
Memasak lontong:
1. Persiapkan pembungkus. Pembungkus ini bisa menggunakan dedaunan yang lebar, seperti daun pisang, daun jati, daun bamboo, daun talas, semua daun yang tidak beracun dan tidak berbau. Pembungkus juga bisa menggunakan plastik, pastikan plastik yang digunakan baik (bisa dengan plastik es). Lebih baik menggunakan dedaunan karena dapat mengurangi sampah dan rasa lebih enak.
2. Masukan beras kedalam wadah itu, gunakan kreatifitas kalian dalam membungkus. Jangan penuhi wadah tersebut karena beras akan mengembang. Kira-kira isi setengah saja, semakin banyak semakin keras hasilnya. Jika menggunakan plastik, jangan lupa plastic tersebut dilobangi kecil-kecil. Agar air bisa masuk.
3. Siapkan tempat untuk merebus, kemudian masukkan, masak hingga mendidih selam sekitar 15 menit.
4. jangan lupa siapkan juga lauknya.
5. Kalau tidak ingin ribet memasak berkali-kali buat dengan isian agar banyak agar hasilnya padat. Lontong yang padat ini bisa bertahan satu hari lebih.
Sekian tips dari saya semoga bermanfaat dan tidak kelaparan.