Sekititar bulan Desember tahun lalu, Greenpeace Indonesia memposting gambar yang cukup indah dan menakjubkan. tapi seperti albumnya 30 Seconds to Mars "A Beautiful Lie" keindahanya menipu.
"Pagi ini Greenpeace mengunjungi sebuah obyek wisata yang sengaja "disembunyikan" di tengah persawahan warga di anak sungai Cihaur yang bermuara di Sungai Citarum, Cipeundeuy, Padalarang, Jawa Barat, yaitu sebuah air terjun warna-warni yang tercipta berkat hasil pembuangan limbah kimia berbahaya oleh beragam industri di sekitar area tersebut. Namun untuk mengunjungi air terjun ini, atau setidaknya jika ingin mendekatinya, kita harus menggunakan pakaian pelindung bahan kimia berbahaya, dan masker, serta kacamata pelindung, agar tidak terkontaminasi oleh bahan kimia berbahaya seperti Mangan (Mn) Chromium Heksavalen (Cr6+) Alkylphenol , Cadmiun (Cd), Merkuri (Hg) Tembaga (Cu) yang beberapa di antaranya bersifat karsinogenik, atau senyawa yang bisa menimbulkan kanker pada manusia, selain gangguan pada ginjal. Dan yang tak kalah hebatnya adalah aliran air terjun warna warni bersuhu tinggi ini terus mengalir membawa limbah beracunnya ke Sungai Citarum, sungai yang memasok 80% sumber air baku untuk warga Jakarta, dan sungai yang menjadi sumber irigasi ribuan hektar lahan pertanian di sepanjang alirannya. Terimakasih kepada ketidaktegasan pemerintah daerah dalam menindak pelaku pencemaran dan pelaku industri yang senantiasa menempatkan keuntungan diatas kepentingan masyarakat banyak atas terwujudnya obyek wisata ini. Mari kita promosikan bersama-sama obyek wisata yang tiada duanya di dunia ini. Karena semua ada di Jawa Barat."
Setelah berbulan-bulan mencari curug di sekitar Yogyakarta yang masih alami dan jarang dikuncungi sangat sedih melihat kerusakan lingkungan yang dibiarkan oleh pemerintah. Coba deh dipiki jika bidadari mandi di situ. Bidadari bisa berubah jadi makhluk buruk rupa jika mandi di curug itu.
Warna yang ditimbulkan dari limbah itu sangat berbahaya dan beracun, jadi tertarik mencari obyek wisata yang disembunyikan oleh pemerintah karena merusak lingkungan.
Apakah di Yogyakarta juga ada tempat yang seperti ini? mari mencari :(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar