Tidak jauh dari Mbay, Nagekeo tepatnya di Desa Rendu, Aesesa Selatan terdapat beberapa kampung adat di pinggiran ngarai Sungai Aesesa. Salah satu yang paling besar dan mudah di jangkau adalah Kampung Adat Tatubhada. Kampung ini sangat dekat dengan jalan, tepatnya di pinggiran jalan tembusan Mbay - Boawae. Jalan ke tempat ini relatif mudah apa lagi lokasinya yang di pinggir jalan. Jika melihat gereja yang cukup besar kampung ini ada di belakangnya.
Kampung ini memang tidak begitu terkenal, jauh jika dibandingkan dengan Kampung Adat Bena apalagi dengan Kampung Adat Waerebo. Kampung ini juga tidak terlalu photogenic, sangat sulit mengambil sudut foto yang bagus. Mungkin itu juga yang membuatnya jarang diminati para pelancong.
Kesan pertama ketika memasuki tempat ini adalah sepi, waktu itu memang masih siang saat penduduknya kebanyakan masih di kebun. Penduduknya juga kurang Welcome, terlihat masih malu dan tidak terbiasa berinteraksi dengan orang asing. Dan yang paling bikin malas adalah saat bertanya dengan nada yang tinggi saat mau mengambil foto.
Rumah yang di bangun bentuknya sangat beragam sama sekali tidak seragam. Letak dasar rumah yang lebih rendah dari lapangan membuatnya tidak terlalu indah apa lagi penataanya yang terkesan kurang rapi.
Saran kalau ke sini sebaiknya pagi-pagi sekalian biar tidak terlalu panas.